Monday, April 10, 2017

SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT BERBASIS TIK

Sebelum membangun sebuah system pengaduan masyarakat berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diperlukan sebuah manajemen yang matang untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi masyarakat dan menunjang tugas Kepolisian, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu :
  1. Membuat Konsep Dasar Sistem Informasi ,Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu kombinasi teratur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi.
  2. Menentukan Komponen Sistem Informasi 2 Komponen sistem informasi yang disebut juga blok bangunan (building block) yaitu : blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technologi block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
  3. Arsitektur Sistem Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi. Arsitektur terdistribusi-sebuah istilah yang relatif baru untuk menjelaskan arsitektur aplikasi berarti bahwa pemrosesan dari suatu aplikasi terjadi pada lebih dari satu mesin.
  4. Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Sistem Informasi ,Pengertian Analisis Sistem Analisis Sistem (systems analysis) dapat didefinisiskan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikannya.
  5. Analisis Kelemahan Sistem Kelamahan dan permasalahan suatu sistem dapat dinilai berdasarkan kriteria menurut pendapat Wilkinson, yaitu: relevance (sesuai kebutuhan), capacity (kapasitas sistem), efficiency (efisiensi sistem), timeliness (ketepatan waktu menghasilkan informasi), accessibility (kemudahan akses), flexibility (keluwesan sistem), accuracy (ketepatan nilai informasi), security (keamanan sistem), economy (nilai ekonomis sistem), dan simplicity (kemudahan sistem digunakan). Adapun analisis yang biasa digunakan dalam menganalisis sistem yaitu dengan analisis PIECES (performance, information, economy, control, efficiency, services).
  6. Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis kebutuhan sistem (system requirement) bertujuan untuk mempertimbangkan dan memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan pembangunan sebuah sistem sehingga dapat ditentukan layak tidaknya manajemen tersebut. Ada dua tipe dalam analisis kebutuhan sistem, yaitu: Kebutuhan Fungsional (Fungtional Requirement), Kebutuhan Non Fungsional (Nonfungtional Requirement).
  7. Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sebuah sistem yang lengkap. Perancangan sistem juga dapat diartikan sebagai berikut : Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system, Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, Persiapan untuk rancang bangun implementasi, Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
  8. Rancangan Model Rancangan model merupakan suatu gambaran yang menjelaskan tentang suatu bentuk atau model. Secara umum rancangan model yang diusulkan mempunyai dua bentuk model, yaitu Physical Model biasanya digambarkan dengan bagan alir sistem (System Flowchart) yang menunjukkan bagaimana nantinya sistem secara fisik diterapkan. Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutanurutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam system. Logical Model digambarkan dengan arus data (Data Flow Diagram atau DFD) yang menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja.
  9. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen, Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dengan meyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari TPS (Transaction Processing System) dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.
  10. Konsep Dasar Basis Data yaitu sebagai berikut: Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain.
  11. Komponen Basis Data Basis data (database) merupakan sekumpulan data yang disusun secara logis dan dikendalikan secara sentral. Adapun komponen basis data dikelola secara logical/ konseptual dalam bentuk yaitu: Basis data terdiri dari beberapa tabel (lebih dari satu tabel) yang saling terorganisir, Tabel merupakan perpaduan antara baris dan kolom yang digunakan untuk menyimpan data, Field disebut juga kolom atau column, Record atau baris sebuah tabel berisi data-data setiap kolom tabel tersebut, Query adalah perintah SQL (Structured Query Language) yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari salah satu atau lebih.
  12. Teknik Perancangan Basis Data ,Entity Relationship Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambaran data yang memfasilitasi permodelan suatu diagram yang dipergunakan untuk mendokumentasikan database dengan cara menentukan data apa saja yang terdapat dalam tiap entity dan bagaimana hubungan antara entity satu dengan lainnya .
  13. Analisis Sistem Analisis yang dilakukan pada Sentra Pelayanan Kepolisian bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan inefisiensi yang ada pada proses pendokumentasian dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, dan berfokus pada tiga hal yaitu laporan tindak pidana, yang berisi aduan tindak pidana untuk sebagai pengantar pada unit reserse dan laporan pelanggaran anggota yaitu tindakan indisipliner anggota kepolisian, kemudian sebagai rujukan bagi unit provos dan laporan kehilangan sebagai tanda bukti bahwa telah kehilangan surat atau barang berharga dan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitas Sentra Pelayanan Kepolisian khususnya sistem manual yang ada pada saat ini dan memanfaatkan fasilitas komputer yang telah ada kedepannya karena jika pemanfaatan teknologi tidak maksimal dikhawatirkan akan merugikan POLRI. Dikarenakan inefisiensi dan kurang dimanfaatkannya teknologi informasi yang telah maju oleh kepolisian.
  14. Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan kemampuan apa saja yang terdapat pada sistem, dan berkaitan dengan proses atau informasi apa saja yang dapat ditampilkan.
  15. Kebutuhan Non-Fungsional yaitu Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware): Motherboard Intel DG41WV, Processor Dual Core 2.7 GHz, Memori DDR3 2 GB, Harddisk 120 GB, DVD Combo Lite On, Monitor, Keyboard, Mouse, Printer untuk mencetak laporan jika diperlukan. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) yaitu : Sistem operasi : Multiplatform, Database editor : XAMPP, JAVA editor : Neatbeans, Design grafis : Coreldraw X3, Microsoft Office® 2007 atau Open Office.
  16. Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan sistem digunakan untuk mempelajari apakah usulanusulan kebutuhan sistem baru layak untuk diteruskan menjadi sistem informasi. Adapun beberapa kelayakan yang dipertimbangkan yaitu sebagai berikut: Kelayakan Teknologi, Kelayakan Operasional, Kelayakan Hukum
  17. Analisis Biaya dan Manfaat Metode analisis biaya dan manfaat digunakan untuk menentukan apakah sistem yang dikembangkan layak atau tidak untuk digunakan. Biaya yang dimaksud adalah biaya pengadaan yang meliputi hardware dan software, dan biaya pengembangan atau pembuatan meliputi operasional sebuah website.
  18. Komponen Biaya Untuk melakukan analisis biaya/efektivitas diperlukan dua komponen, yaitu komponen biaya dan komponen efektivitas. Biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi dapat diklasifikasikan kedalam 4 kategori, yaitu: Biaya Pengadaan (Procurement Cost) Yaitu semua biaya yang terjadi sehubungan dengan memperoleh perangkat keras, yang termasuk biaya pengadaan ini adalah biaya konsultasi pengadaan, biaya pembelian dan biaya instalasi perangkat keras (hardware), Biaya Persiapan Operasi (Start-Up Cost) Berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem siap untuk dioperasikan, Biaya Proyek (Project-Related Cost) Berhubungan dengan biaya-biaya untuk mengembangkan sistem termasuk penerapannya, Biaya Operasi dan Biaya Perawatan (Ongoing Cost and Maintanance Cost) Biaya operasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem supaya sistem dapat beroperasi.
  19. Komponen Manfaat Manfaat dari sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak berwujud (intangible benefits).
  20. Metode Analisis Biaya dan Manfaat Terdapat beberapa metode untuk melakukan analisis biaya dan manfaat, diantaranya yaitu : Metode Periode Pengembalian (Payback Period) Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk, Metode Pengembalian Investasi (Return On Investment) Metode ini digunakan untuk mengukur presentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya, Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value) Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang.
  21. Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan penggambaran, perencanaaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk memberikan gambaran kepada tugas (pemakai aplikasi) dan manajemen tentang sistem baru yang akan diusulkan dan memberi ilustrasi serta rekayasa yang lengkap pada programer dan ahli teknis lain yang akan mengimplementasikan sistem. Secara umum rancangan model yang diusulkan mempunyai dua model yaitu, Physical model dan logical model, physical model biasanya digambarkan dengan bagan alir sistem (flowchart) yang menunjukkan sistem secara fisik. Sedangkan logical model digambarkan dengan arus data (data flowdiagram DFD) yang menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem aplikasi secara logika akan bekerja.
  22. Perancangan Proses Perancangan proses berfungsi untuk mengambarkan tiap tahapan proses pada suatu sistem. Pada data proses model diimplementasikan ke dalam Data Flow Diagram (DFD), informasi ini akan memberikan penjelasan dari sistem yang akan dibangun. Perancangan Basis Data Tahapan dalam perancangan basis data dari aplikasi yang akan dibangun ini meliputi proses normalisasi. Normalisasi pada sistem ini dilakukan untuk menguji pada beberapa kondisi apakah ada kendala atau kesulitan pada saat menambah/menyisipkan, menghapus, mengubah dan mengakses pada basis data.
  23. Implementasi Tujuan dari tahap implementasi adalah untuk menguji sistem apakah sudah layak atau tidak untuk diimplementasikan dan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. Tahapan ini termasuk didalamnya pembuatan database, program dan pembuatan layout halaman web.  
  24. Pengujian Program Kesalahan program yang mungkin terjadi antara lain Kesalahan bahasa (language errors) atau kesalahan penulisan (syntax errors) dan kesalahan gramatikal (grammatical errors) adalah kesalahan yang terjasi jika penulisan kode program tidak sesuai dengan yang telah disyaratkan. Kesalahan logika (logical errors) adalah kesalahan logika pada program yang dibuat karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahan dan tetap diperoleh hasil dari proses program, tapi hasilnya salah.
  25. Pengujian Sistem yaitu Uji Kotak Putih (White Box Testing) merupakan metode desain test case yang menggambarkan struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Uji Kotak Hitam (Black Box Testing) merupakan tahap pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
  26. Selanjutnya pelaksanaan system penerimaan pengaduan masyarakat berbasis TIK untuk pelayanan prima Polri.

 *********

No comments:

Post a Comment

PENANGGULANGAN PEREDARAN NARKOBA DI INDONESIA 1. Beberapa faktor yang menjadikan Indonesia sebagai sasaran peredaran gelap narkoba band...