Monday, April 10, 2017

TEKNOLOGI KEPOLISIAN

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) akhir-akhir ini semakin canggih. Dunia seakan bisa dilipat dalam genggaman dengan adanya penemuan-penemuan teknologi, seperti contohnya adalah adanya komputer dan internet. Dulunya melihat belahan bumi lain merupakan mistis, tapi sekarang tidak lagi. Peta bumi yang dulunya adalah sebuah gambar diatas kertas, seperti contoh aplikasi Google Maps dan Google Earth dapat diaplikasikan di komputer atau Hp berbasis android yang mampu melihat belahan dunia manapun. Itu adalah contoh kecil teknologi saat ini yang menunjang kehidupan manusia. Kepolisian tidak mau ketinggalan, dalam tugasnya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat serta dalam penegakan hukum tidak terlepas dari dukungan penggunaan teknologi yang mutakhir. Menurut Khalil (2000) teknologi merupakan semua pengetahuan, produk, proses, alat, metode dan sistem yang digunakan dalam penciptaan barang atau dalam membelikan pelayanan. terdapat 3 macam klasifikasinya yaitu :
1.  New Technology ( Teknologi Baru )
New technologi merupakan suatu teknologi yang baru atau menerapkan sesuatu yang baru dan dikenalkan pertama kali dalam situasi baru kepada masyarakat.  Teknologi tersebut tidak harus baru kepada dunia, teknologi tersebut bisa saja menjadi pengembangan tahun lalu dan digunakan orang lain. Nah, jika teknologi baru diperkenalkan untuk pertama kali dalam situasi baru, maka itu bisa disebut teknologi baru.
Contohnya  :
  • Komputer, Polri menggunakan komputer sejak 1950-an sampai saat ini untuk menjalankan tugas-tugasnya.
  • HT, Polri menggunaan handy talky digital untuk meng-upgrade HT manual untuk sarana koordinasi dan tukar informasi update situasi.
  • HP, Penggunaan HP android yang terkoneksi pada internet untuk membantu komunikasi dan pengiriman data.
  • GPS pada mobil patrol dan system computer di mobil yang dapat menerima laporan masyarakat secara update.
  • Aplikasi yang terkoneksi di HP android seperti contohnya adalah Panic button.
  • Cell Track, Polri berusaha semaksimal mungkin untuk meng-up date dan up grade sarana dan prasarana yang dimiliki, antara lain Encase Versi 4, CETS, COFE, GSM Interceptor, GI 2 untuk membantu tugas penyelidikan dan penyidikan kasus kejahatan.
  • Face Recognition, Teknologi kompresi gambar memungkinkan sidik jari dapat disimpan secara elektronis dengan ukuran yang sangat kecil sehingga tidak terlalu menyita ruang dalam media penyimpanan, sedangkan teknologi pencocokan pola (pattern recognition) digunakan untuk memudahkan pencarian sidik jari yang tersimpan dalam basis data. Teknologi pengenalan wajah (face recognition) dapat digunakan untuk mengenali wajah-wajah para pelaku tindak kriminal yang telah tersimpan dalam basis data di dasarkan oleh suatu sketsa wajah atau foto.
  • COP (Case Organiser Program), Sistem Penilaian Kinerja Penyidik adalah suatu aplikasi yang memberikan solusi dalam bentuk komputerisasi penilaian kinerja penyidik. Sistem ini memberikan informasi akurat proses penyidikan tindak pidana, informasi kinerja penyidik dalam menyelesaikan laporan polisi. Sistem ini juga memberi kemudahan dalam mengkalkulasi parameter penentu hasil kinerja penyidik dan memudahkan pimpinan mengambil kebijakan. Secara garis besar aplikasi sistem pengendalian perkara elektronik memiliki fasilitas antara lain pertama, pemberkasan data laporan polisi, yang merupakan kegiatan awal untuk memberikan informasi perkembagan perkara yang sangat ditentukan oleh peran aktif operator atau penyidik dalam menginput data. Kedua, adanya Map Control, aplikasi ini memiliki 23 map atau kotak proses penyidikan mulai dari map Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP), sampai dengan map pelimpahan perkara ke instansi lain. Ketiga, penilaian kinerja penyidik, dimana proses penilaian kinerja dilaksanakan secara otomatis berdasarkan parameter-parameter yang terintegrasi dengan perkembangan laporan perkara (Map Kontrol). Proses penilaian berupa poin tiap tahapan penyidikan yang dikalkulasi dalam bentuk kriteria persentase atau indeks. Keempat, unsur penilaian kinerja yang didasari oleh input atau entry data ke dalam sistem. Dalam unsur ini dituntut peran aktif penyidik mengisi tahapan perkembangan penyidikan dalam map control yang terdiri dari parameter pendukung rumusan hasil kinerja. Kelima, hasil penilaian kinerja, yang merupakan hasil dari proses yang berkesinambungan mulai dari nilai kinerja penyidik, gabungan nilai kinerja penyidik yang nilai kinerja unit yang juga merupakan gabungan nilai kinerja direktorat.
  • Teknologi Pembaca Sidik Jari yang terkoneksi pada data E-KTP dengan penggunaan alat MAMBIS, SIDIK JARI merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik jari yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama dengan lainnya. Karena keunikannya tersebut, sidik jari digunakan delam berbagai sistem seperti oleh kepolisian dalam penyidikan sebuah kasus kejahatan (forensik) pada saat terjadi sebuah kejahatan, dan tempat perkara kejadian akan diclear up dan dilarang bagi siapa saja untuk masuk karena dikhawatirkan akan merusak sidik jari penjahat yang mungkin tertinggal di barang bukti yang ada di TKP. Atau penggunaan sidik jari lainya seperti yang digunakan untuk teknologi pembuatan SIM, KTP, Paspor, Absensi, Akses kontrol, Pendeteksi bakat anak-anak dan masih banyak lagi. Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality yang berarti keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun pada seorang yang kembar identik.
  • Fingerprint Scanner ,Sebuah sistem fingerprint scanner memiliki dua pekerjaan, yakni mengambil gambar sidik jari Anda, dan memutuskan apakah pola alur sidik jari dari gambar yang diambil sama dengan pola alur sidik jari yang ada di database. Ada beberapa cara untuk mengambil gambar sidik jari seseorang, namun salah satu metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah optical scanning. Inti dari scanner optical adalah charge coupled device (CCD), sistem sensor cahaya yang sama digunakan pada kamera digital dan camcorder. CCD merupakan sebuah larik sederhana dari diode peka cahaya yang disebut photosite, yang menghasilkan sinyal elektrik yang merespon foton cahaya. Setiap photosite merekam sebuah pixel, titik kecil yang merepresentasikan cahaya dan membenturnya. Pixel-pixel ini membentuk pola terang dan gelap dari sebuah gambar hasil scan sidik jari seseorang. Proses scan mulai berlangsung saat Anda meletakkan jari pada lempengan kaca dan sebuah kamera CCD mengambil gambarnya.
  • Fingerprint Reader, Fingerprint reader atau pembaca sidik jari merupakan alat yang digunakan untuk membaca sidik jari seseorang. Hasil dari pembacaan sidik jari tersebut berupa gambar dari bentuk sidik jari seseorang yang pastinya berbeda satu sama lain. Fingerprint reader  bisa dikatakan juga sebagai Computer vision dikarenakan mempunyai fungsi yaitu : Pengenalan Pola Sidik Jari Alat ini telah banyak digunakan di badan intelejen di luar negeri untuk kepentingan mencari tersangka kejahatan yang meninggalkan barang bukti berupa sidik jari. Pengenalan tulisan, Alat ini bisa mengidentifikasi suatu bentuk tulisan fisik ke dalam tulisan digital. Sudah terdapat pada beberapa scanner terbaru. Reader tidak menyimpan data tapi hanya men-scan sidik jari lalu di convert ke bentuk data kode / string yang kemudian dikirim ke webserver, kemudian webserver membaca data kode/string tersebut sebagai sebuah id. Alat  ini (Fingerprint ) dilengkapi dengan kabel USB yang bisa di gunakan untuk menyambungkan ke PC, bisa digunakan  untuk  mengambil  data.  Alat  dapat menampung  lebih  dari  1000 templete/1jari dan  lebih dari 100000  record. Penggunaan alat  ini mudah dipakai oleh orang  awam, dengan menempelkan  jari pada alat  ini maka   data dari pengguna/pembuat sim secara  otomatis  akan masuk ke database computer.
  • Robot Penjinak BOMSalah satu teknologi baru yang digunakan saat ini dan terbilang masih baru yaitu Morolipi atau Mobil Robot Penjinak Bom LIPI. Yang diproduksi oleh Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, bukan sekadar bisa berjalan di atas tanah datar saja, tapi dapat naik-turun tangga. Nantinya, mobil robot ini disiapkan sebagai salah satu peralatan militer, sebagai mobil robot yang maju di garda depan kancah pertempuran, robot pengintai, bahkan untuk membantu pasukan anti huru-hara mengatasi kerusuhan. Mobil robot ini dapat dioperasikan dari jarak jauh memakai kabel untuk menjinakkan bom dengan cara memotong kabel listrik rangkaian pemicu ledakan bom. Operator dapat mengoperasikan mobil robot itu dari jarak maksimal 6 km menggunakan joystick dengan cara melihat gambar di monitor komputer yang dikirim oleh video yang terpasang di mobil tersebut robot ini memiliki dua ruas lengan yang dapat berputar bebas ke lima arah sehingga bisa menekuk. Masing-masing ruas lengan panjang 70 cm dan bisa bergerak 360 derajat. Tinggi Morolipi-V.1 ini mencapai 1,5 meter, dan didukung elemen- elemen kerja berupa artikulator, pengontrol artikulator, kamera biasa, dan inframerah yang akan mengirimkan gambar lapangan secara nirkabel ke operator melalui layar komputer serta gripper sebagai alat penjepit dan pemotong kabel. Rangkaian elektronik penggerak mulai kontak dengan roda penggerak, lengan, kopling elektronika mekanisme melewati tangga, serta pengontrol supervisor untuk memudahkan pengoperasian. Selain memiliki empat roda vespa delapan inci, robot itu juga dilengkapi sabuk roda, yang membantu robot itu menaiki tangga tanpa harus terpeleset. Kecepatan geraknya sama seperti kecepatan jalan manusia, yaitu 3 meter per detik.
  • SIM Smart, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bersama Polri menghadirkan sebuah inovasi baru, yaitu surat izin mengemudi (SIM) berteknologi chip atau disebut SIM Smart. Teknologi tersebut dianggap dapat mempermudah pengendara kendaraan bermotor. “SIM Smart merupakan surat izin mengemudi berteknologi microchip yang berfungsi selain sebagai driving license juga dapat sebagai alat bayar titipan denda tilang melalui mesin EDC (electronic data capture) yang dibawa petugas penindakan di lapangan. SIM Smart itu memiliki keuntungan, antara lain praktis karena dapat berfungsi ganda, selain sebagai SIM dapat digunakan juga sebagai alat pembayaran denda tilang. Selain itu, SIM Smart dianggap cepat karena dapat digunakan langsung di lokasi pelaksanaan tilang melalui mesin EDC yang dibawa petugas penindakan.
  • E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement). Polisi punya cara baru menjerat pelanggar lalulintas. Namanya, electronic traffic law enforcement (E-TLE) atau penindakan langsung pelanggaran lalulintas elektronik. Lalu seperti apa tilang elektronik ini. Dalam dokumen Operasionalisasi E-TLE yang didapatkan surat tilang berbasis elektronik itu akan disertai gambar pelanggaran. Surat tilang itu sama seperti surat tilang seperti biasanya, berwarna merah. Yang membedakannya, lebih lebar. Ini karena ada tempat untuk gambar pelanggaran yang jumlahnya tiga foto. Di masing-masing gambar pelanggaran itu juga ada kolom autonotifikasi dari penyidik kepolisian. Kolom ini berada di sebelah kanan. Sedangkan sebelah kirinya berisi data pelaku pelanggaran, jenis mobil, lokasi pelanggaran dan aturan yang dilanggar. Dasar hukum lainnya adalah Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan. Dalam pasal 272 disebutkan untuk mendukung giat penindakan pelanggaran bidang  lalulintas dan angkutan jalan, dapat digunakan peralatan elektronik. Hasil penggunaan peralatan elektronik dapat digunakan sebagai alat bukti di pengadilan.
  • Kompresi Gambar, Kepolisian menggunakan teknologi informasi untuk melakukan berbagai aktifitas. Contoh yang umum adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk membuat SIM (surat izin mengemudi). Dengan menggunakan teknologi informasi, yang melibatkan komputer, kamera digital perekam sidik jari, dan pencetak kartu SIM, dimungkinkan untuk membuat SIM hanya dalam waktu singkat. Memungkinkan sidik jari dapat disimpan secara elektronis dengan ukuran yang sangat kecil sehingga tidak terlalu menyita ruang dalam media penyimpanan, sedangkan teknologi pencocokan pola (pattern recognition) digunakan untuk memudahkan pencarian sidik jari yang tersimpan dalam basis data. Teknologi pengenalan wajah (face recognition) dapat digunakan untuk mengenali wajah-wajah para pelaku tindak kriminal yang telah tersimpan dalam basis data di dasarkan oleh suatu sketsa wajah atau foto.
2.  Emerging Technology ( Teknologi Darurat )
Emerging Technology (Teknologi Darurat) adalah suatu penemuan teknologi yang pada tahun mendatang akan digunakan bahkan menjadi sebuah kebutuhan masa datang. Emerging teknologi merupakan teknologi pengembangan, artinya mengembangan teknologi yang sudah ada sebelumnya yang diperkirakan berpotensi sangat bermanfaat. Biasanya dilandasi perubahan filosofi/konsep atau pendekatan yang berbeda dari teknologi sebelumnya, Beberapa faktor yang mendorong Emerging Technology ini ada adalah Adanya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perubahan kebutuhan / keinginan dari manusia, Tekanan persaingan yang semakin lama semakin ketat, Peraturan / kebijakan dari pemerintah.
Contoh  :
  • Super Recognizers adalah I orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengingat wajah dan tidak akan pernah melupaknnya. 200 orang yan memiliki kemampuan ini telah direkrut Departemen Kepolisian London dan dijadikan sebahgai pasukan khusus. Mereka telah menangani berbagai macam kasus seperti transaksi narkoba, pembunuhan dan sebagainya. Tentu saja hal ini akan sangat membantu polisi dalam menangani berbagai permasalan. Semoga saja hal ini mampu diadoptosi oleh Indonesia.
  • Robotic Cops adalah polisi yang memiliki badan setengah robot. Menjalankan aksinya dengan menggunakan senjata-senjata canggih untuk menumpas kejahatan. Hal ini ternyata yang mengisnpirasi US Navy untuk membuatnya. Bekerjasama dengan Universitas Internasional Florida, US Navy mengembangkan Robotic Cops. Namun tidak seperti RoboCop, Robotic Cops ini keseluruhannya adalah robot dan dikendalikan oleh manusia. Robotic Cops ini dapat dijadikan sebagai polisi dilini depan pertempuran. Teknologi ini sangat cocok digunakan di Indonesia, kenapa? Untuk membantu polisi-polisi gendut di Indonesia. Hehe
  • Digital Autopsy Otopsi Merupakan bagian penting dari banyak penyelidikan, terutama kasus-kasus yang melibatkan pembunuhan atau bunuh diri. Namun ada rintangan tertentu, seperti agama dan keluarga preferensi yang menjaga polisi dari mengotopsi tubuh. Tetapi metode baru dikembangkan otopsi mungkin sangat membantu dalam situasi tersebutt. Virtual otopsi akan menggunakan kombinasi dari CT dan MRI scan yang akan menghasilkan gambar 3D dari tubuh, yang kemudian dapat dianalisis oleh ahli patologi.
  • Corneal Imaging, Peneliti Rob Jenkins dan Christie Kerr sedang mengembangkan sebuah metode yang disebut pencitraankornea, yang memungkinkan identifikasi orang atau benda tercermin pada kornea mata seseorang dalam sebuah foto. Menggunakan kamera digital yang khas, para ilmuwan mengambil gambar wajah seseorangdan digunakan perangkat lunak pengolah gambar untuk meningkatkan mata orang dalam foto. Mereka menemukan bahwa kornea subjek mampu mencerminkan gambar orang dekat.
  • Quick DNA Profiling, Metode yang rumit dalam menentukan data suatu DNA membutuhkan waktu berjam-jam dan peralatan yang mahal. Tetapi sebuah perusahaan bernama LGC Forensik menjanjikan perangkat baru yang akan mampu profil DNA seseorang dalam waktu satu jam. Disebut sistem RapiDNA, alat portable ini bisa dibawa ke TKP untuk analisis langsung dengan mengekstraksi informasi genetik dari bahan organik danmembandingkannya dengan profil yang tersedia pada database DNA Nasional. Akibatnya, DNA bisa berhasildicocokkan dengan tersangka.
  • 3D-ID, Tugas penting, tetapi sulit dilakukan oleh forensik adalah identifikasi mayat. Para peneliti dari North Carolina State University telah merancang sebuah sistem untuk membuat mengidentifikasi mayat lebih mudah. Tim ini telah mengembangkan perangkat lunak yang disebut 3D-ID yang dapat menentukanidentitas tubuh menggunakan tengkorak. Gambar tengkorak dibandingkan dengan database CT scandisimpan dalam perangkat lunak, memberikan informasi tentang nenek moyang dan seks tubuh tak dikenal,dan mempersempit pilihan yang potensial.
  • NYPD2020, Kepolisian dari salah satu kota terbesar di dunia, juga merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan 34.500 polisi dan 51.000 karyawan secara keseluruhan. NYPD (New York City Police Department ) telah mengungkapkan sebuah program untuk memodernisasi kepolisian dan mengekang masalah kejahatan New York sekali dan untuk semua. Program ini disebut NYPD2020, dan proyek utamanya adalah menciptakan gelombang mobil polisi yang dilengkapi dengan perangkat teknologi tinggi untuk membuat polisi bekerja jauh lebih efisien.
  • Aggression Predicting Cameras, CCTV merupakan suatu kemera yang digunakan untuk mengamati dan mengawasi suatu wilayah yang menjadi cakupan CCTV tersebut. CCTV sangat berguna, salah satunya adalah mampu mencegah kejahatan. Namun tidak hanya itu, para peneliti dari University of Virginia telah menciptakan sebuah kamera yangmampu memprediksi jika seseorang akan melakukan sesuatu kekerasan. Kamera menghasilkan kerangkasosok 3D subjek dan analisis gerakan, mencari prekursor tindakan yang berpotensi agresif.
  • Tracking Bullets, Menurut statistik, satu dari setiap 100 pengejaran yang dilakukan polisi kepada kriminal berkendara yang melerikan diri berakhir fatal. StarChase, sebuah perusahaan yang berbasis di Virginia, telah mengembangkan perangkat GPS kecil yang dapat menembak ke arah kendaraan buronan tersebut. Sementara tersangka melaju pergi, perangkat GPS akan melacak lokasi tersangka dan menyampaikan informasi ini kepada polisi di daerah terdekat.
  • Next-Gen Handcuffs, Desain untuk borgol modern dipatenkan pada tahun 1912 oleh George A. Carney dan tetap hampir tidak berubah sejak saat itu. Sebuah generasi baru borgol tidak hanya akan menahan, tetapi juga menyetrum atau obat tahanan bila diperlukan. Borgol ini memiliki mikrofon, kamera, dan sensor yang dapat melacak lokasi tahanan dan kesehatan fisik. Mereka juga mengandung perangkat yang mengirimkan kejutan listrik kepada siapa saja yang mencoba untuk melawan penangkapan. 
3.  High Technology ( Teknologi Tinggi )
High Technology (Teknologi Tinggi) adalah teknologi tinggi yang dapat di kembangkan lebih canggih dan lebih praktis. Definisi high teknologi yaitu suatu teknologi dimana teknologi ini belum ada yang dapat menandinginya. Teknologi tinggi biasanya memiliki ciri -ciri sebagai berikut :
  • Padat modal
  • di dukung rasilitas riset dan pengembangan
  • biaya perawatan tinggi
  • ketrampilan operatornya tinggi
  • dan masyarakat penggunanya adalah masyarakat ilmiah
Contohnya :
Teknologi Kepolisian yang tersebut dalam Emerging Technology (Teknologi Darurat) dengan basis teknologi mutakhir, ahli maupun operator yang memiliki kemampuan scientifik unggulan dalam IPTEK Kepolisian yaitu :
  • Super Recognizers berbasis satelit
  • Robotic Cops berbasis satelit
  • Digital Autopsy Otopsi
  • Corneal Imaging berbasis CCTV dan Satelit
  • Quick DNA Profiling
  • 3D-ID
  • NYPD2020 berbasis satelit
  • Aggression Predicting Cameras berbasis satelit
  • Tracking Bullets berbasis satelit
  • Next-Gen Handcuffs

*************

No comments:

Post a Comment

PENANGGULANGAN PEREDARAN NARKOBA DI INDONESIA 1. Beberapa faktor yang menjadikan Indonesia sebagai sasaran peredaran gelap narkoba band...