TEKNOLOGI KEPOLISIAN
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) akhir-akhir ini semakin canggih. Dunia seakan bisa dilipat dalam genggaman dengan adanya penemuan-penemuan teknologi, seperti contohnya adalah adanya komputer dan internet. Dulunya melihat belahan bumi lain merupakan mistis, tapi sekarang tidak lagi. Peta bumi yang dulunya adalah sebuah gambar diatas kertas, seperti contoh aplikasi Google Maps dan Google Earth dapat diaplikasikan di komputer atau Hp berbasis android yang mampu melihat belahan dunia manapun. Itu adalah contoh kecil teknologi saat ini yang menunjang kehidupan manusia. Kepolisian tidak mau ketinggalan, dalam tugasnya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat serta dalam penegakan hukum tidak terlepas dari dukungan penggunaan teknologi yang mutakhir. Menurut Khalil (2000) teknologi merupakan semua pengetahuan,
produk, proses, alat, metode dan sistem yang digunakan dalam penciptaan barang
atau dalam membelikan pelayanan. terdapat 3 macam klasifikasinya yaitu :
1. New Technology ( Teknologi Baru )
New technologi merupakan suatu teknologi yang baru atau
menerapkan sesuatu yang baru dan dikenalkan pertama kali dalam situasi baru
kepada masyarakat. Teknologi tersebut tidak harus baru kepada dunia,
teknologi tersebut bisa saja menjadi pengembangan tahun lalu dan digunakan
orang lain. Nah, jika teknologi baru diperkenalkan untuk pertama kali dalam
situasi baru, maka itu bisa disebut teknologi baru.
Contohnya :
- Komputer, Polri menggunakan komputer sejak 1950-an
sampai saat ini untuk menjalankan tugas-tugasnya.
- HT, Polri menggunaan handy
talky digital untuk meng-upgrade HT manual untuk sarana koordinasi dan
tukar informasi update situasi.
- HP, Penggunaan HP android yang
terkoneksi pada internet untuk membantu komunikasi dan pengiriman data.
- GPS pada mobil patrol dan
system computer di mobil yang dapat menerima laporan masyarakat secara
update.
- Aplikasi yang terkoneksi di HP
android seperti contohnya adalah Panic button.
- Cell Track, Polri berusaha
semaksimal mungkin untuk meng-up date dan up grade sarana
dan prasarana yang dimiliki, antara lain Encase Versi 4, CETS, COFE, GSM
Interceptor, GI 2 untuk membantu tugas penyelidikan dan penyidikan kasus
kejahatan.
- Face Recognition, Teknologi
kompresi gambar memungkinkan sidik jari dapat disimpan secara elektronis
dengan ukuran yang sangat kecil sehingga tidak terlalu menyita ruang dalam
media penyimpanan, sedangkan teknologi pencocokan pola (pattern
recognition) digunakan untuk memudahkan pencarian sidik jari yang
tersimpan dalam basis data. Teknologi pengenalan wajah (face recognition)
dapat digunakan untuk mengenali wajah-wajah para pelaku tindak kriminal
yang telah tersimpan dalam basis data di dasarkan oleh suatu sketsa wajah
atau foto.
- COP (Case Organiser Program), Sistem Penilaian Kinerja
Penyidik adalah suatu aplikasi yang memberikan solusi dalam bentuk
komputerisasi penilaian kinerja penyidik. Sistem ini memberikan informasi
akurat proses penyidikan tindak pidana, informasi kinerja penyidik dalam
menyelesaikan laporan polisi. Sistem ini juga memberi kemudahan dalam
mengkalkulasi parameter penentu hasil kinerja penyidik dan memudahkan
pimpinan mengambil kebijakan. Secara garis besar aplikasi sistem
pengendalian perkara elektronik memiliki fasilitas antara lain pertama,
pemberkasan data laporan polisi, yang merupakan kegiatan awal untuk
memberikan informasi perkembagan perkara yang sangat ditentukan oleh peran
aktif operator atau penyidik dalam menginput data. Kedua, adanya Map
Control, aplikasi ini memiliki 23 map atau kotak proses penyidikan mulai
dari map Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP), sampai dengan map
pelimpahan perkara ke instansi lain. Ketiga, penilaian kinerja penyidik,
dimana proses penilaian kinerja dilaksanakan secara otomatis berdasarkan
parameter-parameter yang terintegrasi dengan perkembangan laporan perkara
(Map Kontrol). Proses penilaian berupa poin tiap tahapan penyidikan yang
dikalkulasi dalam bentuk kriteria persentase atau indeks. Keempat, unsur
penilaian kinerja yang didasari oleh input atau entry data ke dalam
sistem. Dalam unsur ini dituntut peran aktif penyidik mengisi tahapan
perkembangan penyidikan dalam map control yang terdiri dari parameter
pendukung rumusan hasil kinerja. Kelima, hasil penilaian kinerja, yang
merupakan hasil dari proses yang berkesinambungan mulai dari nilai kinerja
penyidik, gabungan nilai kinerja penyidik yang nilai kinerja unit yang
juga merupakan gabungan nilai kinerja direktorat.
- Teknologi Pembaca Sidik Jari
yang terkoneksi pada data E-KTP dengan penggunaan alat MAMBIS, SIDIK
JARI merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya.
Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik jari
yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama
dengan lainnya. Karena keunikannya tersebut, sidik jari digunakan delam
berbagai sistem seperti oleh kepolisian dalam penyidikan sebuah kasus
kejahatan (forensik) pada saat terjadi sebuah kejahatan, dan tempat
perkara kejadian akan diclear up dan dilarang bagi siapa saja untuk masuk
karena dikhawatirkan akan merusak sidik jari penjahat yang mungkin
tertinggal di barang bukti yang ada di TKP. Atau penggunaan sidik jari
lainya seperti yang digunakan untuk teknologi pembuatan SIM, KTP, Paspor,
Absensi, Akses kontrol, Pendeteksi bakat anak-anak dan masih banyak lagi.
Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah
parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada
manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang
tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan
yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality
yang berarti keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang
tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun pada seorang
yang kembar identik.
- Fingerprint Scanner ,Sebuah
sistem fingerprint scanner memiliki dua pekerjaan, yakni mengambil gambar
sidik jari Anda, dan memutuskan apakah pola alur sidik jari dari gambar
yang diambil sama dengan pola alur sidik jari yang ada di database. Ada
beberapa cara untuk mengambil gambar sidik jari seseorang, namun salah
satu metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah optical scanning.
Inti dari scanner optical adalah charge coupled device (CCD), sistem
sensor cahaya yang sama digunakan pada kamera digital dan camcorder. CCD
merupakan sebuah larik sederhana dari diode peka cahaya yang disebut
photosite, yang menghasilkan sinyal elektrik yang merespon foton cahaya.
Setiap photosite merekam sebuah pixel, titik kecil yang merepresentasikan
cahaya dan membenturnya. Pixel-pixel ini membentuk pola terang dan gelap
dari sebuah gambar hasil scan sidik jari seseorang. Proses scan mulai
berlangsung saat Anda meletakkan jari pada lempengan kaca dan sebuah
kamera CCD mengambil gambarnya.
- Fingerprint Reader, Fingerprint
reader atau pembaca sidik jari merupakan alat yang digunakan untuk membaca
sidik jari seseorang. Hasil dari pembacaan sidik jari tersebut berupa
gambar dari bentuk sidik jari seseorang yang pastinya berbeda satu sama
lain. Fingerprint reader bisa
dikatakan juga sebagai Computer vision dikarenakan
mempunyai fungsi yaitu : Pengenalan Pola Sidik Jari Alat ini telah banyak
digunakan di badan intelejen di luar negeri untuk kepentingan mencari
tersangka kejahatan yang meninggalkan barang bukti berupa sidik
jari. Pengenalan tulisan, Alat ini bisa mengidentifikasi
suatu bentuk tulisan fisik ke dalam tulisan digital. Sudah terdapat pada
beberapa scanner terbaru. Reader tidak menyimpan data tapi hanya men-scan
sidik jari lalu di convert ke bentuk data kode / string yang kemudian
dikirim ke webserver, kemudian webserver membaca data kode/string tersebut
sebagai sebuah id. Alat ini (Fingerprint ) dilengkapi dengan kabel
USB yang bisa di gunakan untuk menyambungkan ke PC, bisa
digunakan untuk mengambil data. Alat dapat
menampung lebih dari 1000 templete/1jari dan lebih
dari 100000 record. Penggunaan alat ini mudah dipakai oleh
orang awam, dengan menempelkan jari pada alat ini
maka data dari pengguna/pembuat sim secara
otomatis akan masuk ke database computer.
- Robot Penjinak BOM, Salah satu teknologi baru yang digunakan saat ini dan terbilang masih baru yaitu Morolipi atau Mobil Robot Penjinak Bom LIPI. Yang diproduksi oleh Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, bukan sekadar bisa berjalan di atas tanah datar saja, tapi dapat naik-turun tangga. Nantinya, mobil robot ini disiapkan sebagai salah satu peralatan militer, sebagai mobil robot yang maju di garda depan kancah pertempuran, robot pengintai, bahkan untuk membantu pasukan anti huru-hara mengatasi kerusuhan. Mobil robot ini dapat dioperasikan dari jarak jauh memakai kabel untuk menjinakkan bom dengan cara memotong kabel listrik rangkaian pemicu ledakan bom. Operator dapat mengoperasikan mobil robot itu dari jarak maksimal 6 km menggunakan joystick dengan cara melihat gambar di monitor komputer yang dikirim oleh video yang terpasang di mobil tersebut robot ini memiliki dua ruas lengan yang dapat berputar bebas ke lima arah sehingga bisa menekuk. Masing-masing ruas lengan panjang 70 cm dan bisa bergerak 360 derajat. Tinggi Morolipi-V.1 ini mencapai 1,5 meter, dan didukung elemen- elemen kerja berupa artikulator, pengontrol artikulator, kamera biasa, dan inframerah yang akan mengirimkan gambar lapangan secara nirkabel ke operator melalui layar komputer serta gripper sebagai alat penjepit dan pemotong kabel. Rangkaian elektronik penggerak mulai kontak dengan roda penggerak, lengan, kopling elektronika mekanisme melewati tangga, serta pengontrol supervisor untuk memudahkan pengoperasian. Selain memiliki empat roda vespa delapan inci, robot itu juga dilengkapi sabuk roda, yang membantu robot itu menaiki tangga tanpa harus terpeleset. Kecepatan geraknya sama seperti kecepatan jalan manusia, yaitu 3 meter per detik.
- SIM Smart, PT Bank
Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bersama Polri menghadirkan sebuah inovasi baru,
yaitu surat izin mengemudi (SIM) berteknologi chip atau disebut SIM Smart. Teknologi
tersebut dianggap dapat mempermudah pengendara kendaraan bermotor. “SIM
Smart merupakan surat izin mengemudi berteknologi microchip yang berfungsi selain sebagai driving license juga dapat sebagai alat bayar
titipan denda tilang melalui mesin EDC (electronic data capture)
yang dibawa petugas penindakan di lapangan. SIM Smart itu memiliki
keuntungan, antara lain praktis karena dapat berfungsi ganda, selain
sebagai SIM dapat digunakan juga sebagai alat pembayaran denda tilang.
Selain itu, SIM Smart dianggap cepat karena dapat digunakan langsung di
lokasi pelaksanaan tilang melalui mesin EDC yang dibawa petugas
penindakan.
- E-TLE (Electronic Traffic
Law Enforcement). Polisi punya cara baru menjerat
pelanggar lalulintas. Namanya, electronic traffic law
enforcement (E-TLE) atau penindakan langsung pelanggaran
lalulintas elektronik. Lalu seperti apa tilang elektronik ini. Dalam
dokumen Operasionalisasi E-TLE yang didapatkan surat tilang berbasis
elektronik itu akan disertai gambar pelanggaran. Surat tilang itu sama
seperti surat tilang seperti biasanya, berwarna merah. Yang membedakannya,
lebih lebar. Ini karena ada tempat untuk gambar pelanggaran yang jumlahnya
tiga foto. Di masing-masing gambar pelanggaran itu juga ada kolom
autonotifikasi dari penyidik kepolisian. Kolom ini berada di sebelah
kanan. Sedangkan sebelah kirinya berisi data pelaku pelanggaran, jenis
mobil, lokasi pelanggaran dan aturan yang dilanggar. Dasar hukum lainnya
adalah Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan
Jalan. Dalam pasal 272 disebutkan untuk mendukung giat penindakan
pelanggaran bidang lalulintas dan angkutan jalan, dapat digunakan
peralatan elektronik. Hasil penggunaan peralatan elektronik dapat
digunakan sebagai alat bukti di pengadilan.
- Kompresi Gambar, Kepolisian
menggunakan teknologi informasi untuk
melakukan berbagai aktifitas. Contoh yang umum adalah pemanfaatan
teknologi informasi untuk membuat SIM (surat izin mengemudi). Dengan
menggunakan teknologi informasi, yang melibatkan komputer, kamera digital perekam sidik jari, dan pencetak kartu SIM, dimungkinkan untuk
membuat SIM hanya dalam waktu singkat. Memungkinkan sidik jari dapat
disimpan secara elektronis dengan ukuran yang sangat kecil sehingga tidak
terlalu menyita ruang dalam media penyimpanan, sedangkan teknologi
pencocokan pola (pattern recognition) digunakan
untuk memudahkan pencarian sidik jari yang tersimpan dalam basis data.
Teknologi pengenalan wajah (face recognition)
dapat digunakan untuk mengenali wajah-wajah para pelaku tindak kriminal
yang telah tersimpan dalam basis data di dasarkan oleh suatu sketsa wajah
atau foto.
2. Emerging
Technology ( Teknologi Darurat )
Emerging Technology (Teknologi Darurat)
adalah suatu penemuan teknologi yang pada tahun mendatang akan digunakan bahkan
menjadi sebuah kebutuhan masa datang. Emerging teknologi merupakan
teknologi pengembangan, artinya mengembangan teknologi yang sudah ada
sebelumnya yang diperkirakan berpotensi sangat bermanfaat. Biasanya dilandasi
perubahan filosofi/konsep atau pendekatan yang berbeda dari teknologi
sebelumnya, Beberapa faktor yang mendorong Emerging Technology ini ada adalah
Adanya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perubahan kebutuhan / keinginan
dari manusia, Tekanan persaingan yang semakin lama semakin ketat, Peraturan /
kebijakan dari pemerintah.
Contoh :
- Super Recognizers adalah I orang-orang yang
memiliki kemampuan untuk mengingat wajah dan tidak akan pernah
melupaknnya. 200 orang yan memiliki kemampuan ini telah direkrut
Departemen Kepolisian London dan dijadikan sebahgai pasukan khusus. Mereka
telah menangani berbagai macam kasus seperti transaksi narkoba, pembunuhan
dan sebagainya. Tentu saja hal ini akan sangat membantu polisi dalam
menangani berbagai permasalan. Semoga saja hal ini mampu diadoptosi oleh
Indonesia.
- Robotic Cops adalah polisi yang
memiliki badan setengah robot. Menjalankan aksinya dengan menggunakan
senjata-senjata canggih untuk menumpas kejahatan. Hal ini ternyata yang
mengisnpirasi US Navy untuk membuatnya. Bekerjasama dengan Universitas
Internasional Florida, US Navy mengembangkan Robotic Cops. Namun tidak
seperti RoboCop, Robotic Cops ini keseluruhannya adalah robot dan
dikendalikan oleh manusia. Robotic Cops ini dapat dijadikan sebagai polisi
dilini depan pertempuran. Teknologi ini sangat cocok digunakan di
Indonesia, kenapa? Untuk membantu polisi-polisi gendut di Indonesia. Hehe
- Digital Autopsy Otopsi
Merupakan bagian penting dari banyak penyelidikan, terutama kasus-kasus
yang melibatkan pembunuhan atau bunuh diri. Namun ada rintangan tertentu,
seperti agama dan keluarga preferensi yang menjaga polisi dari mengotopsi
tubuh. Tetapi metode baru dikembangkan otopsi mungkin sangat membantu
dalam situasi tersebutt. Virtual otopsi akan menggunakan kombinasi dari CT
dan MRI scan yang akan menghasilkan gambar 3D dari tubuh, yang kemudian
dapat dianalisis oleh ahli patologi.
- Corneal Imaging, Peneliti Rob
Jenkins dan Christie Kerr sedang mengembangkan sebuah metode yang disebut
pencitraankornea, yang memungkinkan identifikasi orang atau benda
tercermin pada kornea mata seseorang dalam sebuah foto. Menggunakan kamera
digital yang khas, para ilmuwan mengambil gambar wajah seseorangdan
digunakan perangkat lunak pengolah gambar untuk meningkatkan mata orang
dalam foto. Mereka menemukan bahwa kornea subjek mampu mencerminkan gambar
orang dekat.
- Quick DNA Profiling, Metode
yang rumit dalam menentukan data suatu DNA membutuhkan waktu berjam-jam
dan peralatan yang mahal. Tetapi sebuah perusahaan bernama LGC Forensik
menjanjikan perangkat baru yang akan mampu profil DNA seseorang dalam
waktu satu jam. Disebut sistem RapiDNA, alat portable ini bisa dibawa ke
TKP untuk analisis langsung dengan mengekstraksi informasi genetik dari bahan
organik danmembandingkannya dengan profil yang tersedia pada database DNA
Nasional. Akibatnya, DNA bisa berhasildicocokkan dengan tersangka.
- 3D-ID, Tugas penting, tetapi
sulit dilakukan oleh forensik adalah identifikasi mayat. Para peneliti
dari North Carolina State University telah merancang sebuah sistem untuk
membuat mengidentifikasi mayat lebih mudah. Tim ini telah mengembangkan
perangkat lunak yang disebut 3D-ID yang dapat menentukanidentitas tubuh
menggunakan tengkorak. Gambar tengkorak dibandingkan dengan database CT
scandisimpan dalam perangkat lunak, memberikan informasi tentang nenek
moyang dan seks tubuh tak dikenal,dan mempersempit pilihan yang potensial.
- NYPD2020, Kepolisian dari salah
satu kota terbesar di dunia, juga merupakan salah satu yang terbesar di
dunia dengan 34.500 polisi dan 51.000 karyawan secara keseluruhan. NYPD
(New York City Police Department ) telah mengungkapkan sebuah program
untuk memodernisasi kepolisian dan mengekang masalah kejahatan New York
sekali dan untuk semua. Program ini disebut NYPD2020, dan proyek utamanya
adalah menciptakan gelombang mobil polisi yang dilengkapi dengan perangkat
teknologi tinggi untuk membuat polisi bekerja jauh lebih efisien.
- Aggression Predicting Cameras,
CCTV merupakan suatu kemera yang digunakan untuk mengamati dan mengawasi
suatu wilayah yang menjadi cakupan CCTV tersebut. CCTV sangat berguna,
salah satunya adalah mampu mencegah kejahatan. Namun tidak hanya itu, para
peneliti dari University of Virginia telah menciptakan sebuah kamera
yangmampu memprediksi jika seseorang akan melakukan sesuatu kekerasan.
Kamera menghasilkan kerangkasosok 3D subjek dan analisis gerakan, mencari
prekursor tindakan yang berpotensi agresif.
- Tracking Bullets, Menurut
statistik, satu dari setiap 100 pengejaran yang dilakukan polisi kepada
kriminal berkendara yang melerikan diri berakhir fatal. StarChase, sebuah
perusahaan yang berbasis di Virginia, telah mengembangkan perangkat GPS
kecil yang dapat menembak ke arah kendaraan buronan tersebut. Sementara
tersangka melaju pergi, perangkat GPS akan melacak lokasi tersangka dan
menyampaikan informasi ini kepada polisi di daerah terdekat.
- Next-Gen Handcuffs, Desain
untuk borgol modern dipatenkan pada tahun 1912 oleh George A. Carney dan
tetap hampir tidak berubah sejak saat itu. Sebuah generasi baru borgol
tidak hanya akan menahan, tetapi juga menyetrum atau obat tahanan bila
diperlukan. Borgol ini memiliki mikrofon, kamera, dan sensor yang dapat
melacak lokasi tahanan dan kesehatan fisik. Mereka juga mengandung
perangkat yang mengirimkan kejutan listrik kepada siapa saja yang mencoba
untuk melawan penangkapan.
3. High
Technology ( Teknologi Tinggi )
High Technology (Teknologi Tinggi)
adalah teknologi tinggi yang dapat di kembangkan lebih canggih dan lebih
praktis. Definisi high teknologi yaitu suatu teknologi dimana teknologi ini
belum ada yang dapat menandinginya. Teknologi tinggi biasanya memiliki ciri
-ciri sebagai berikut :
- Padat modal
- di dukung rasilitas riset dan
pengembangan
- biaya perawatan tinggi
- ketrampilan operatornya tinggi
- dan masyarakat penggunanya
adalah masyarakat ilmiah
Contohnya
:
Teknologi Kepolisian yang tersebut dalam Emerging Technology
(Teknologi Darurat) dengan basis teknologi mutakhir, ahli maupun operator yang memiliki kemampuan scientifik unggulan dalam IPTEK Kepolisian yaitu :
- Super Recognizers berbasis satelit
- Robotic Cops berbasis satelit
- Digital Autopsy Otopsi
- Corneal Imaging berbasis CCTV
dan Satelit
- Quick DNA Profiling
- 3D-ID
- NYPD2020 berbasis satelit
- Aggression Predicting Cameras
berbasis satelit
- Tracking Bullets berbasis
satelit
- Next-Gen Handcuffs
*************
No comments:
Post a Comment